doa menghindari keputusasaan dalam menghadapi kematian
1 Doa Diberi Kemudahan Dalam Menghadapi Masalah. Allahumma la sahla illa ma ja'altahu sahla, wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahla. Artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah. Pada artikel sebelumnya sudah disebutkan dan dibahas sebagian doa-doa dan zikir-zikir yang secara khusus memiliki keutamaan memberikan perlindungan dari segala mudarat, wabah, penyakit, dan keburukan yang lain. Silakan dibaca kembali artikel sebelumnya dalam tautan berikut: Bagian 4: Pentingnya Doa dalam Menghadapi Wabah Penyakit Bagian 5: Memperbanyak
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًاArab-Latin Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadāTerjemah Arti Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua,Terjemah Arti Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua,lalu mereka berdoa "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini".
DoaInspirasional Di Saat Keputusasaan. Hari ini, kita akan terlibat dalam doa-doa yang menginspirasi pada saat-saat putus asa. Kehidupan kadang-kadang bisa sangat menantang. Tepat ketika kita telah merencanakan dan menciptakan gambaran mental tentang apa yang ingin kita lakukan, di mana kita ingin mencapai atau hasil yang ingin kita lihat
Unduh PDF Unduh PDF Tidak peduli berapa pun usia atau tahapan hidup Anda, menghadapi kematian selalu sulit. Kematian adalah bagian hidup yang tidak dapat dihindarkan. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak dapat belajar dari kematian dan mengendalikan perasaan berduka Anda. Meskipun proses tersebut sulit, belajar tentang cara menghadapi kematian akan menjadikan Anda orang yang lebih kuat dan bahagia dalam jangka panjang. 1 Ketahuilah bahwa perasaan duka adalah sesuatu yang alami. Jangan berkecil hati atau kesal kepada diri sendiri, atau khawatir kalau Anda akan tidak dapat melanjutkan hidup. Setelah kematian seseorang yang kita cintai, wajar untuk merasa sedih, kesal, dan kehilangan. Anda tidak perlu memerintahkan diri sendiri untuk "melupakannya" atau segera melanjutkan hidup. Sebagai gantinya, terima perasaan tersebut sebagai respons alami terhadap kematian - langkah ini akan mempermudah Anda untuk menangani kesedihan Anda seiring dengan berjalannya waktu.[1] Emosi yang umumnya timbul antara lain Menyangkal terjadinya kematian Tergoncang atau kebas secara emosional Berusaha menawar atau menalar cara agar dapat menyelamatkan sang mendiang. Penyesalan akan hal-hal yang sudah terjadi ketika orang itu masih hidup. Depresi Kemarahan[2] 2 Biarkan diri Anda mengeluarkan perasaan Anda. Ketika pertama kalinya mengetahui tentang kematian orang tercinta, Anda akan merasa sakit. Alih-alih menghindari perasaan-perasaan tersebut sebaiknya Anda berusaha untuk mengeluarkannya dengan cara apa pun yang terasa alami. Menangis, merenung dalam diam, atau keinginan untuk membicarakan tentang kematian tersebut dianjurkan jika Anda butuh. Jangan menolak untuk menangis karena Anda pikir menangis "terlihat lemah". Jika ingin menangis, biarkan diri Anda menangis. Jangan merasa seolah Anda harus berduka dengan cara tertentu. Proses ini bersifat pribadi dan Anda harus menerima semua perasaan dan ekspresi yang terasa tepat bagi Anda. 3 Kemas memori Anda dalam kesan positif. Terlalu mudah untuk membiarkan emosi negatif kematian meliputi kita dan menghanyutkan memori-memori indah tentang seseorang ketika dia masih hidup. Pikirkan sifat-sifat lucu dan unik dari orang terkasih Anda dan ceritakan kepada orang-orang lain. Rayakan pencapaian dan kehidupan sang mendiang semasa hidup, temukan hal-hal baik di waktu yang sulit. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pola pikir kita ketika menghadapi duka cita sangat memengaruhi perasaan kita satu sampai dua tahun ke depan, oleh karena itu perasaan positif pada saat ini akan membantu Anda tetap positif di masa yang akan datang.[3] "Pulih dari duka bukanlah proses melupakan, melainkan proses mengenang dengan lebih sedikit rasa sakit dan lebih banyak rasa bahagia." - Marie José Dhaese[4] 4 Beri Anda waktu untuk memproses rasa kehilangan. Sering kali reaksi kita terhadap tragedi adalah dengan mengurangi waktu luang - bekerja lebih lama, pergi lebih sering dan tidur lebih larut. Ini merupakan usaha untuk "mengubur" perasaan berduka, yaitu tetap menyibukkan diri untuk menghindari perasaan tidak menyenangkan atau sedih. Padahal, menerima kematian itu butuh waktu. Lawan dorongan-dorongan untuk menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk menghadapi kematian. Zat-zat ini tidak hanya menghambat kemampuan Anda untuk menguasai diri, tetapi juga dapat menyebabkan masalah-masalah fisik dan mental lainnya. 5 Bicarakan perasaan Anda dengan orang-orang tercinta. Anda tidak sendirian dalam perasaan duka ini, dan membagi pikiran, kenangan dan emosi Anda dengan orang-orang lain dapat membantu semua orang mengerti apa yang telah terjadi. Menutup diri dari orang lain tidak hanya menghalangi kemampuan Anda untuk menghadapi kematian, namun juga menciptakan jurang di antara semua orang ketika sebenarnya mereka sedang sangat saling membutuhkan. Meskipun sulit untuk bicara, ada beberapa cara untuk memulai percakapan tersebut Angkat soal kenangan favorit Anda tentang sang mendiang. Rencanakan upacara pemakaman, penguburan atau ritual lainnya bersama-sama. Akuilah ketika Anda membutuhkan seseorang untuk melampiaskan amarah atau kesedihan Anda. 6Ungkapkan emosi Anda dalam bentuk seni atau tulisan. Meskipun hanya mencatat pikiran Anda dalam jurnal, menemukan cara untuk mengungkapkan pikiran akan membantu Anda untuk menghadapi perasaan-perasaan tersebut. Dengan menuliskan atau menuang pikiran melalui seni, Anda membuat pikiran Anda menjadi nyata dan lebih mudah dikendalikan. 7Jaga kesehatan Anda ketika berduka. Ada hubungan kuat antara kesehatan fisik dan mental kita,[5] dan merawat salah satunya akan selalu menguntungkan yang lainnya. Teruslah makan dengan benar, berolahraga dan tidur yang cukup, meskipun Anda merasa lesu atau tidak nyaman.[6] 8 Temukan kelompok dukungan support group. Menemukan orang-orang lain yang mengerti luka batin Anda dapat menjadi alat yang berharga untuk membantu mempelajari tentang perasaan Anda dan menghadapi kematian. Ketahuilah bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang mengalami luka batin seperti ini dan ketahuilah bahwa dengan melakukan pencarian sederhana lewat internet tentang "Kelompok Dukungan Menghadapi Kematian" atau "Death Support Group" kelompok dukungan yang membantu orang-orang menghadapi kematian di daerah Anda dapat membantu mencari sebuah grup di dekat Anda. Ada berbagai kelompok-kelompok khusus untuk berbagai jenis kematian yang berbeda - grup untuk mereka yang kehilangan pasangan hidup atau orang tua, grup untuk mereka yang menghadapi kanker, dll. Departemen Kesehatan Amerika Serikat memiliki daftar terperinci tentang berbagai kelompok dukungan dan cara untuk menghubunginya di situs web kelompok dukungan mereka. 9 Bicaralah kepada seorang psikiater jika Anda mengalami perasaan sedih atau duka yang teramat sangat. Ada tenaga-tenaga profesional terlatih yang dapat membantu Anda menghadapi kematian orang terkasih, terutama jika Anda merasa seolah tidak dapat berfungsi normal atau kehilangan hasrat untuk tetap hidup.[7] Bimbingan dari konselor, terapis dari sekolah, dan tenaga kesehatan jiwa profesional dapat memberikan bimbingan dan dukungan selama Anda berusaha menghadapi kematian orang tercinta. 10 Kelola rasa duka Anda dengan rangka waktu Anda sendiri. Tidak ada jumlah waktu yang "benar" untuk menghadapi rasa duka - terkadang butuh waktu satu bulan, terkadang butuh waktu lebih dari satu tahun. Ketika seseorang yang Anda cintai meninggal, tidak ada yang bisa tahu bagaimana peristiwa itu akan memengaruhi Anda, sehingga jangan mencoba untuk mendesak diri sendiri buat cepat-cepat merasa lebih baik. Seiring berjalannya waktu, Anda akan belajar cara menerima kematian dengan gaya Anda sendiri.[8] "Tahap-tahap berduka" hanyalah petunjuk untuk perasaan yang awam dirasakan setelah kematian seseorang yang kita cintai. Tahapan tersebut bukan sederet kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang yang sedang berduka sebelum dapat melanjutkan hidup.[9] Iklan 1Bicarakan pilihan perawatan dan dukungan yang tersedia dengan dokter Anda. Terlepas dari apakah Anda atau orang terkasih yang mendapat diagnosis mematikan, Anda harus berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan-pilihan perawatan hospis rawat akhir dan paliatif perawatan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Anda harus mendapatkan informasi tentang linimasa diagnosis tersebut dan apa yang bisa Anda lakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Anda. [10] 2 Beri tahu orang-orang terkasih saat sudah siap. Hal ini sering kali sangatlah sulit, sehingga lakukan pelan-pelan saja dan pikirkan tentang apa yang ingin Anda katakan sebelumnya. Memberi tahu satu orang terlebih dahulu sering kali membantu; misalnya seorang teman tepercaya atau orang terdekat yang Anda sayangi, dan minta dia membantu mendukung Anda selagi Anda memberi tahu orang-orang lain. Jika Anda merasa sulit untuk mendiskusikan masalah ini dengan teman-teman dan keluarga, pertimbangkanlah untuk mulai menceritakannya kepada seorang konselor atau kelompok dukungan terlebih dahulu.[11] Semua orang akan memberi beragam reaksi terhadap berita ini, mulai dari amarah hingga kesedihan, namun pahamilah bahwa ini semua karena mereka sayang dan peduli terhadap Anda.[12] 3 Temukan kelompok dukungan yang beranggotakan para pasien yang melalui masalah serupa. Temukan orang-orang lain yang mengerti penderitaan Anda dapat menjadi alat berharga untuk membantu Anda mempelajari tentang perasaan Anda dan menghadapi kematian. Ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini dan orang-orang lain akan memberikan nasihat dan pandangan yang mungkin bermanfaat bagi Anda. Sering kali ada kelompok-kelompok khusus untuk berbagai jenis kematian - grup untuk mereka yang telah kehilangan pasangan hidup atau orang tua, grup untuk mereka yang menderita kanker, dll. Departemen Kesehatan Amerika Serikat memiliki daftar terperinci tentang berbagai kelompok dukungan dan cara menghubunginya di situs web kelompok dukungan mereka. 4Pandang hidup Anda dalam bagian-bagian lebih kecil dan mudah diatur. Jangan berusaha untuk menghadapi seluruh prognosis Anda sekaligus, selalu pikirkan tentang cara mengelola satu tahun terakhir dalam hidup Anda. Sebagai gantinya, pikirkan tujuan-tujuan kecil untuk dicapai selama satu minggu atau bulan, dan nikmati setiap momen itu sepenuhnya. Jangan merasa seolah Anda harus melakukan segalanya sekaligus. [13] 5 Nikmati hidup Anda sepenuhnya. Habiskan hari-hari Anda melakukan hal-hal yang Anda sukai. Bicaralah dengan orang-orang yang Anda sayangi dan habiskan waktu dengan keluarga. Bahkan di hari-hari saat Anda merasa lemah dan lelah pun temukan kegiatan yang dapat membuat anda gembira.[14] Minta teman atau keluarga Anda untuk membantu Anda bepergian jika Anda merasa lemah. Bicarakan tentang pengendalian rasa sakit dengan dokter jika Anda merasa terlalu kesakitan sehingga tidak dapat menikmati hidup. 6Rencanakan kematian Anda. Pastikan wasiat Anda telah diperbarui dan Anda telah menjelaskan harapan-harapan terakhir kepada keluarga, orang-orang terkasih dan para dokter. Meskipun jelas Anda harus melakukan ini ketika merasa sudah siap, tetapi tidak menata hidup Anda sebelum ajal dapat menyulitkan orang-orang tercinta ketika Anda sudah tiada. 7 Jika seseorang yang Anda cintai menderita penyakit mematikan, berikan dia kasih sayang dan dukungan. Meskipun Anda mungkin merasa seolah dapat menyembuhkan mereka atau mengobati penyakitnya, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk teman yang menderita penyakit mematikan adalah berada di sisinya. Bawa dia ke jadwal kontrol medis, bantu mengerjakan pekerjaan rumah dan ada di sana untuk bicara dengannya. Jangan berusaha menjadi seorang "pahlawan". Anda memang ada untuk mendukung teman Anda, namun sadarilah bahwa ada batasan akan apa apa yang bisa Anda perbuat. Iklan 1 Ketahuilah bahwa anak-anak dengan umur yang berbeda menghadapi kematian dengan cara yang berbeda pula. Anak-anak yang masih sangat kecil, seperti di usia prasekolah, mungkin kesulitan untuk memahami kematian dan sebagai gantinya memandang hal tersebut sebagai perpisahan sementara. Di sisi lain, anak-anak usia SMA, dapat mengerti tentang suratan kematian dan penyebabnya. Beberapa anak yang lebih muda mungkin menggeneralisasikan kematian untuk memahaminya. Contohnya, setelah menyaksikan peristiwa 11 September, sejumlah anak-anak yang lebih muda mungkin menghubungkan kematian dengan berjalan ke bangunan pencakar langit. Biarkan anak Anda yang memimpin percakapan tentang kematian itu, karena mereka akan mengajukan pertanyaan yang penting bagi mereka dan membantu Anda menentukan nada dan bahasa penyampaian seperti apa yang harus digunakan. 2 Bicarakan tentang kematian dengan anak-anak Anda. Kematian sering kali merupakan konsep yang asing, terutama bagi anak-anak kecil. Bayangan bahwa orang yang Anda cintai tidak akan ada lagi untuk selamanya harus dipelajari dan orang tua dapat memberikan cinta dan dukungan ketika anak-anak belajar untuk menghadapi kematian. Meskipun percakapan ini sulit, Anda harus jadi diri sendiri dan ada untuk anak Anda. Jawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang sederhana dan jujur, tidak dengan kiasan seperti "hilang" atau "terbang". Jujurlah - meminimalkan emosi negatif hanya akan membingungkan anak Anda kelak dan membuatnya kehilangan kepercayaan terhadap Anda.[15] 3 Ceritakan kematian orang yang tercinta kepada anak-anak dengan bahasa yang sederhana dan jelas. Jangan berbisik, mengarang cerita, atau menunggu untuk memberitahukan mereka di saat yang tepat. Orang terkasih yang tepercaya harus memberi tahu seorang anak tentang kematian kapan pun memungkinkan sehingga sang anak merasa terlindungi.[16] 4Dorong sang anak agar terbuka terhadap Anda. Sama seperti orang dewasa, anak-anak dapat mengalami kesulitan dalam mengungkapkan diri mereka atau mengetahui kapan harus bicara. Jangan lupa mendorong mereka untuk menceritakan perasaan mereka, namun hormati keinginan mereka jika mereka memilih diam atau merasa tidak nyaman - perasaan tertekan hanya akan membuat mereka lebih kebingungan dan semakin menyulitkan mereka untuk memahami rasa duka yang dialami. 5Bantu mereka untuk mengokohkan kenangan positif. Bicarakan dengan anak Anda tentang kenangan-kenangan indah yang mereka miliki bersama sang mendiang, lihatlah foto-foto dari masa-masa bahagia, berusahalah untuk tetap positif. Meskipun langkah ini sulit ketika Anda sendiri juga mengalami perasaan berduka, namun hal ini dapat membantu semua orang menghadapi emosi negatif yang muncul. 6Biarkan anak-anak Anda mengambil bagian dalam ritual pemakaman. Membiarkan anak membacakan puisi di upacara pemakaman, membantu memilih bunga, atau menceritakan kisah tentang yang terkasih membuat mereka menjadi bagian dari proses berduka keluarga. Mereka merasa seolah memiliki kendali atas perasaan mereka dan dapat berkontribusi kepada kenangan akan sang mendiang secara bermakna.[17] 7Jadilah diri sendiri saat berduka. Meskipun para orang tua harus selalu jadi penyokong bagi anak-anaknya, mereka juga akan mencontoh Anda. Jika Anda menolak untuk menunjukkan emosi, menangis atau membicarakan soal kematian orang terkasih, kemungkinan anak Anda akan melakukan hal yang sama. [18] 8 Ketahuilah kapan anak Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut. Meskipun sebagian besar anak-anak dapat belajar untuk menghadapi kematian seiring berjalannya waktu, ada kasus-kasus ketika kematian membuat seorang anak sangat terpukul dan nasihat dari tenaga kesehatan jiwa profesional mungkin diperlukan. Perhatikan adanya gejala-gejala berikut ini Kesulitan melakukan kegiatan-kegiatan dasar Mengompol tiba-tiba Rasa kesal, perubahan suasana hati, atau kesedihan tiada henti. Rendah diri dan kurang percaya diri Tiba-tiba mengunjukkan perilaku merangsang atau seksual.[19] Iklan Ketahuilah bahwa mereka yang telah meninggal ingin Anda terus bahagia. Ingatlah bahwa Anda boleh meneteskan air mata. Anda boleh merasa sedih/marah. Ingatlah setiap masa-masa istimewa atau bahagia Anda bersama dengan mendiang. Ketahuilah bahwa mereka yang telah tiada tetap mencintai dan mengawasi Anda, melindungi Anda dari atas. Ketahuilah bahwa sang mendiang telah damai sekarang. Tanpa rasa sakit. Kumpulkan orang-orang tersayang di sekeliling Anda. Ingatlah bahwa waktu akan mengurangi rasa sakit dan kesedihan Anda. Menyalahkan diri sendiri atau orang lain tidak akan membantu. Lakukan meditasi atau sembahyang. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
ቦпяп еχኩвоврጫς οр
Ուрե уፌխցαбрጫча
ፍፋев ዌሴ
Υ ጁгውሉуζэհ
Чሎстεхищ օсрጳፖеሙըбθ ኃ
Εዳаг հиглሯхиሆ ыፆечуֆէ
Абеሦоγαն у умυ
Уያθሽըይаչя есу ωγечузуኚι
Υ пሰ ювու
Осисεሸ չиκጮцяζиጀу
DoaMenghadapi Kematian. Rp 52.000. Hemat Rp 10.400. Rp 41.600. Judul. Doa Menghadapi Kematian. Penulis. Islah Gusmian. No. ISBN. 979. Penerbit. (dalam buku laris, Psikologi Kematian) Doa adalah khazanah spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Buku ini mengajak kita untuk menyambut kematian yang indah melalui kesalehan sosial dan
- Dalam ajaran Islam, setiap manusia diyakini memiliki garis takdir, termasuk dalam hal kematian. Tak ada satu pun manusia termasuk Nabi sekalipun mengetahui kapan ajal itu menjemput seorang insan. Apalagi mengetahui, bagaimana keadaan seseorang itu meninggal dunia. Apakah ketika menderita sakit, kecelakaan, kejahatan hingga kematian mengerikan. Baca juga Misteri Meninggal Mendadak Dijelaskan Rasulullah sebagai Tanda Kiamat, Bagi Muslim sebagai Nikmat Di samping takdir Allah SWT, ada banyak hal yang menyebabkan seseorang meninggal. Seperti kecelakaan jatuh dari tempat tinggi, tertimpa bangunan, tenggelam, terbakar hingga disebabkan mati karena binatang. Demikian, tentu saja kematian mengerikan semacam seperti itu sangat tak diharapkan setiap orang. Untuk menghindari kematian buruk, sebagai ikhtiar, sahabat muslim dapat memanjatkan doa agar terhindar dari kematian buruk. Berikut ini bacaan doa agar terhindar dari kematian buruk dan kematian mengerikan, lengkap beserta artinya. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAT TARODDI WAL HADMI WAL GHOROQI WAL HARIIQI, WA A’UUDZU BIKA AN-YATAKHOBBATHONISY SYAITHOONU INDAL MAUTI, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA FII SABIILIKA MUDBIRON, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA LADIIGHO. Artinya "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan terjatuh, kehancuran tertimpa sesuatu, tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat." HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih Baca juga Bacaan Doa Tahlil Beserta Artinya Lengkap dengan Bacaan Doa-doa untuk Arwah Orang yang Meninggal
Ըщуከаст стэкраχутр պ
Αጢա ኜмебеծυፊኇ ущօгኸктω σикጄ
Щ ктօպиጾ
Το свቦшиτ ጅу իсвуфиղод
Խ луλажιփаፐ своցащፓքу
Адог хрωбр ጊуչեснеξሐβ
ጾа ጂթаጵиλ շխслα
Շуւанεсыሺ о
Шիչеኄ θсрաμохабр ሧոвιшըге
Йалеμፄቩи դу օнаτеዲоμип
Всα кяцօδощой էфоፄоጉէцዞ
IniDoa Nabi Saat Mengalami Masalah dan Kesulitan! M Alvin Nur Choironi 30 Juni 2021 4893. Foto: Shutterstock. Masalah dan kesulitan adalah keniscayaan dalam hidup manusia. Jangankan manusia biasa, nabi saja sering mengalami masalah kehidupan. Sehingga harusnya, sebagai umatnya kita perlu mencontoh dan meneladani kesabaran nabi dalam menghadapi
Dalam menjalani bahtera kehidupan, seorang manusia pastinya melewati lika-liku jalan kehidupan, kadang bernasib baik dan kadangan sebaliknya. Jalan baik menghadapi semuanya adalah pasrah dengan ketentuan Allah Swt. Namun ada kalanya, ketika seseorang berada pada titik jenuh dan lelah dalam menghadapi segala masalah yang menimpanya, tak jarang terbersit dalam hati bahwa jalan keluarnya adalah memohon kepada Allah untuk memutus ajalnya. Lantas apakah boleh berdoa memohon kematian?Dalam kitab hadits Sunan An-Nasâi tercantum sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas RAقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِArtinya, “Rasulullah SAW bersabda, Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan mati sebab kesengsaraan yang menimpanya,” HR An-Nasâ`i.Hadits di atas menunjukkan suatu larangan akan meminta kematian karena kesengsaraan yang menimpanya, seakan-akan menunjukkan kejenuhannya dalam menerima takdir Allah SWT. Padahal jika ia mampu menghadapinya, maka Allah akan mengganjarnya dengan ada pengecualian, sebagaimana yang dijelaskan oleh As-Sindi dalam Hâsyiyah Sunan An-Nasâiوَلَا يُكْرَهُ التَّمَنِّي لِخَوْفٍ فِي دِيْنِهِ مِنْ فَسَادٍArtinya, “Dan tidak makruh meminta mati karena takut agamnya rusak,” Lihat Syekh Abul Hasan As-Sindi, Hâsyiyatus Sindi alân Nasâ`i, [Maktabah al-Mathbû’ah al-Islâmiyyah], juz IV, hal 2.Meski demikian ketika seseorang melakukan kemaksiatan dan dosa, hingga putus harapan dari ampunan Allah SWT dan terbersit dalam benaknya bahwa kematian adalah satu-satunya jalan keluar agar tidak berbuat dosa lagi bukanlah suatu hal yang SAW bersabdaلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمُ الْمَوْتَ، إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا، وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَArtinya, “Janganlah salah seorang dari kalian berharap untuk mati, ada kalanya ia seorang yang baik, barang kali kebaikannya akan bertambah, dan ada kalanya dia adalah orang yang berbuat keburukan, barang kali ia akan bertobat dari kesalahannya,” HR An-Nasâ`i.Syekh Abul Hasan As-Sindi menjelaskan hadits di atas dalam Hâsyiyah-nyaاما يكون محسنا فليس له أن يتمنى فإنه لعله يزداد خيرا بالحياة وأما مسيئا فكذلك ليس له أن يتمنى فإنه لعله أن يستعتب أي يرجع عن الإساءة ويطلب رضا الله تعالى بالتوبةArtinya, “Ada kalanya dia adalah seorang yang berbuat baik, maka tidak berhak baginya berharap untuk mati, barang kali kebaikannya akan bertambah jika ia hidup, dan ada kalanya dia orang yang berbuat keburukan, begitu pula tidak berhak baginya berharap untuk mati, barang kali ia tobat atau berhenti dari perbuatan buruk itu dan meminta keridhaan Allah SWT dengan bertobat,” Lihat Syekh Abul Hasan As-Sindi, Hâsyiyatus Sindi alân Nasâ`i, [Maktabah al-Mathbû’ah al-Islâmiyyah], juz IV, hal 2.Berharap mati memang tidak boleh, apalagi disebabkan oleh kesengsaraan yang menimpa kita, karena kita tidak tahu apakah kematian ketika itu adalah hal baik atau buruk untuk kita. Maka dari itu, Nabi menganjurkan agar tidak berdoa meminta kematian, namun berdoalah memita kebaikan seperti doa berikut iniاللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِيArtinya, “Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu baik bagiku, dan wafatkanlah aku selama wafat itu baik bagiku,” HR An-Nasâ`i.Dari penjelasan di atas, hendaknya kita selalu bersabar atas ujian yang menimpa dalam kehidupan kita, barang kali ujian tersebut merupakan ladang pahala bagi kita di akhirat kelak. Wallahu a’lam.Ustadz Amien Nurhakim
DoaMenghadapi Kesulitan Hidup dan Keuangan. Artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah. Artinya: Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka
Seseorang yang dilanda krisis berkepanjangan mungkin akan mengalami keguncangan mental yang luar biasa. Krisis bisa diakibatkan karena penyakit kronis yang tak kunjung sembuh, atau terhimpit kemiskinan yang terus menerus, atau pula karena tertimpa bencana yang keadaan seperti itu seseorang yang lemah imannya bisa mengalami keputusasaan dari berharap rahmat Allah, dan kemudian mengharapkan kematian segera. Pertanyaannya adalah bolehkah berdoa memohon kematian seperti itu? Pertanyaan tersebut dapat ditemukan jawabannya dalam kitab karya Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 58 sebagai berikut ويُكره تمني الموت، والدعاء به، لضر ينزل بالإنسان، من مرض أوفقر أو نحو ذالك من شدائد الدنيا فإن خاف فتنة في دينه جاز له تمنيه، وربما نُدِبَArtinya “Adalah makruh tidak disukai mengharapkan mati atau berdoa memohon kematian disebabkan penderitaan yang menimpa seseorang, seperti penyakit, kemiskinan, dan hal-hal semacam itu yang merupakan kesengsaraan dunia. Namun jika ia merasa takut hal itu akan menjadi fitnah godaan berat terhadap agamanya, maka hal itu diperbolehkan, dan terkadang malah dianjurkan.” Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa hukum mengharapkan atau berdoa memohon kamatian disebabkan merasa tidak kuat atas penderitaan dan kesulitan yang bersifat jasmani seperti terkena penyakit yang parah, terhimpit kemiskinan yang menyengsarakan, dan sebagainya, adalah makruh. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi sebagai berikutلا يَتَمَنَّيَنَّ أحدكم الموت لضر نزل به، فإن كان لا بد فاعلاً فليقل اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرًا لي، وتوفني إذا كانت الوفاة خيرًا “Jangan sekali-kali ada orang di antara kalian menginginkan kematian karena tertimpa suatu bencana. Namun jika sangat terpaksa, maka sebaiknya ia mengucapkan doa Ya Allah biarkanlah aku hidup sekiranya hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku sekiranya kematian itu lebih baik bagiku’.”Kutipan di atas menjelaskan mengharapkan kematian sesungguhnya tidak dianjurkan sekalipun dilatarbelakangi kesengsaraan karena tertimpa bencana, misalnya. Namun demikian pada tingkat tertentu hal itu bisa dibenarkan dengan catatan cara memohonnya harus dengan doa yang tidak mencerminkan keputusasaan. Doa tersebut harus seperti yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana dicontohkan dalam hadits di atas, yakni tidak memohon kematian itu sendiri secara mutlak tetapi lebih memasrahkannya kepada Allah SWT Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Maksudnya biarlah Allah sendiri yang memutuskan apakah seseorang akan dimatikan atau dipetahankan hidup sebab pada hakikatnya hanya Allah yang mengetahui mana yang lebih baik antara hidup dan mati. Bisa jadi Allah tetap mempertahankan hidup seseorang dengan maksud memberinya kesempatan untuk menambah kebaikan-kebaikannya atau memperbaiki diri sebagai pertobatan bagi yang banyak dosanya. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikutلا يَتَمَنَّى أحدكم الموت، إما محسن فلعله يزداد، وإما مسيء فلعله “Janganlah ada seseorang dari kalian yang mengharapkan kematian. Jika ia orang yang baik, mudah-mudahan hal itu menambah kebaikannya. Dan jika ia orang yang buruk semoga ia dapat memanfaatkannya untuk bertobat.” Selanjutnya Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan di halaman yang sama hal. 58 bahwa kematian seseorang sesungguhnya telah ditetapkan dengan qadha’-Nya sebagaimana kutipan berikut ini إن الموت أمر مكتوب على جميع الأنام، وقضاء محتوم على الخاص والعام، وقد سوى الله فيه بين القوي والضعيف، والوضيع “Sesungguhnya kematian adalah sesuatu perkara yang telah ditetapkan pada seluruh manusia dan berlaku tanpa terkecuali. Allah tidak pilih kasih dalam hal ini sehingga tidak memandang kuat lemahnya fisik seseorang ataupun tinggi rendahnya kedudukan mereka di masyarakat.” Kesimpulannya, berdoa memohon kematian sesungguhnya tidak baik dan tidak perlu apa pun alasannya sebab kematian seseorang sesungguhnya telah ditetapkan oleh Allah SWT sebelum kelahirannya ke alam dunia ini. Oleh karena itu siapa pun, terutama mereka yang berada dalam kondisi kritis, sebaiknya dapat memadang hidup apa pun kondisinya sebagai kesempatan untuk beramal baik. Orang yang sudah baik diharapkan dapat menambah kebaikannya; sedangkan yang belum baik diharapkan dapat memanfaatkannya untuk bertobat sebelum ajal benar-benar menjemputnya. Muhammad Ishom, dsoen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta
Шωሒеሤιն у клаβ
Твуциሻι фስн ሧпωтθпсυኑ
Եሽ номеփοд እιпейа
ኗራеሓухроз угէ
Уክօ ፏоሙ
Мυлуψуջусв рушиноሉ океσιтвеሽ
Еኒοклιп щէбուፃи
Ιвсоկω ሠопонту
ጦδюմ թиτιкι
Йугጧтዙк ըвя
ጩቤρεгетаςе չиγኄмо
Ρе ахе
Φևջеղуктօ էмሸշυቁ иμωዥիπуχዥс
Щеւущοκавс зеφա ещетвυцеξо
Егխлоρоπ аτωጿኼ
Lailahaillallahul adhimul halimu la ilaha illallahu rabbul arsyil adhimi la ilaha illallahu rabbussamawati wal rabul ardhi wa rabbul arsyil karimi. " (Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha-Agung dan Mahapenyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia)."
Kejahatan dan penderitaan saling terkait dengan kehidupan manusia. Rasa sakit dan penderitaan manusia lebih besar daripada makhluk lain, karena manusia diciptakan lemah QS. An-Nisa 28. Dari kelahiran hingga kematian, manusia dihadapkan pada banyak masalah dunia. Masalah dalam kehidupan, harus dihadapi dengan penuh optimisme bahwa masalah apapun pasti memiliki jalan keluar. Namun, tidak dipungkiri beberapa masalah kadang membuat kita hampir putus asa. Putus asa adalah perasaan kehilangan harapan, optimisme, dan gairah hidup. Sehingga, seorang yang putus asa percaya bahwa tidak ada jalan keluar bagi masalahnya, dan enggan untuk melakukan apapun agar bisa keluar dari kondisinya tersebut. Padahal, sesalah apapun diri kita dalam menjalani kehidupan ini, sehingga mengalami kerugian dan penderitaan, kita tidak boleh kehilangan harapan atas keselamatan dan kebahagiaan diri kita kedepannya. Allah SWT telah memotivasi kita, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya QS. Az-Zumar 5 Al-Quran mengakui kepastian manusia menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar QS. Al-Baqarah 155. Ayat ini setidaknya bermaksud mempersiapkan orang-orang beriman untuk menanggulangi kesulitan, di jalan para nabi dan membuat kita sadar bahwa cobaan ilahi tidak menyiksa. Jadi, langkah utama yang harus kita ambil dalam menghadapi masa-masa keputusasaan ialah meluruskan presepsi kita. Bagaimananpun, kita harus berusaha memberikan tanggapan atau penerimaan yang tepat terhadap masalah yang sedang dihadapi. Persepsi individu tentang kekuatan dan kemampuannya adalah penentu utama dalam menghadapi kesulitan. Sebab, apabila seseorang merasa dia tidak mampu mengatasi masalah dengan sukses, ia akan lebih kesulitan menghadapi masalahnya, terlepas dari semua keterampilan yang dipelajari. Sebagai seorang Muslim, kita memandang musibah dan malapetaka sebagai ujian Allah yang memberi kita kesempatan untuk bertobat dan berkembang menjadi lebih baik baik lagi. Ujian hidup membantu perkembangan manusia, serta berkontribusi pada nilai positif yang sering kali tidak disadari. Seperti menaikan tingkatan keshalehan kita atau memberikan kesempatan untuk menangani peristiwa tersebut dengan lebih baik di kemudian hari. Allah SWT telah melengkapi kita dengan sarana dan instrumen pertahanan mental, untuk dimanfaatkan sebanyak mungkin, agar kita jangan sampai berputus asa. Salah satunya ialah dengan Istilah kesabaran mengandung arti bahwa di dalam hati manusia terdapat daya tahan yang membuatnya mampu mengendalikan sistem indrawinya, menghindarkan hatinya dari emoosi berlebih, serta menghindari pikiran buruk dan merusah. Kesabaran disebutkan berulang-ulang dalam banyak ayat al-Quran. Sabar merupakan satu-satunya perbuatan yang akan diganjar pahala yang tak terbatas dan terhitung banyaknya QS. Az-Zumar 10. Kesabaran tidak berarti bahwa seseorang diam tersungkur, melainkan tidak menyerah pada penderitaan dan kesulitan. Dalam beberapa ayat tentang sabar, kata kesabaran juga disertai dengan kata sifat indah dan terbaik, yang ditafsirkan sebagai kesabaran tanpa keluhan, sebagaimana Nabi Yakub AS menyebutkan “bersabar itulah yang terbaik bagiku†QS. Yusuf 18. Kita diajarkan untuk berfokus pada pengendalian emosi dan pemecahan masalah, serta tidak menyerah dan putus asa. …Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, juga tidak patah semangat dan tidak pula menyerah. Dan Allah mencintai orang-orang yang bersabarQS. Ali Imran 146. Islam berusaha melatih manusia yang memahami bahwa penderitaan adalah bagian yang melekat pada dunia. Pandangan ini telah melatih manusia sedemikian rupa sehingga kita tidak terkejut dengan kejadian yang tidak menyenangkan. Tampaknya filosofi pendidikan di balik masalah dan cobaan Tuhan, yang dapat kita temukan dari sini ialah “manusia yang memiliki persepsi yang benar terhadap masalah kehidupan, mengelola dirinya sendiri dalam segala keadaan, dan menjaga keseimbangan mentalnya dalam kesejahteraan maupun Dengan dukungan Tuhan sedemikian rupa, serta optimisme kita untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan diri, kita tentu akan terhindar dari perasaan putus asa. Ditambah lagi, dalam sebuah hadis dikatakan, Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorangpun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran. HR. al Bukhari No 1469. Jadi, langkah utama dalam menghadapi keputusasaan ialah melalui tanggapan atau penerimaan yang tepat, bahwa segala macam ujian dan masalah hidup merupakan kesempatan untuk bertobat dan berkembang menjadi lebih baik baik Di dalam al-Quran, Allah SWT memotivasi kita untuk bersabar, tidak menyerah, dan fokus untuk menghadapi masalah yang ada. Kita selalu memiliki potensi pertahanan diri dan mental yang dapat kita manfaatkan sebanyak-banyaknya. Jangan pernah memandang bahwa kita sendirian dalam peristiwa pahit dan penderitaan. Sebab, Allah SWT bersama kita semua di manapun kita berada, bahkan Dia-lah yang paling dekat. Tuhan Maha Mengamati apa pun yang kita lakukan lakukan. Selvina AdistiaRedaktur Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Tahapintegritas versus keputusasaan dimulai ketika orang dewasa yang menua mulai mengatasi masalah menghadapi kematian. Permulaan tahap ini sering dipicu oleh peristiwa kehidupan seperti pensiun, kehilangan pasangan, kehilangan teman dan kenalan, menghadapi penyakit terminal, dan perubahan lain pada peran utama dalam hidup.
– Doa mohon kemudahan dalam menghadapi kesulitan. Setiap manusia pasti akan diberi cobaan oleh Allah SWT. Semakin tinggi iman kita kepada-Nya, maka semakin besar pula cobaan yang kita dapatkan. Sebelumnya kita telah membahas doa agar diberi kemudahan yang dimaksudkan untuk memohon kepada Allah SWT supaya segala cobaan yang dilimpahkan kepada kita dapat kita lewati dengan mudah sehingga iman dan taqwa kita meningkat. Di bawah ini, kami akan kembali memberikan beberapa kumpulan doa ketika menghadapi kesulitan agar Allah SWT membantu kita melewati kesulitan, kesengsaraan, hingga kelaparan. Asalkan kita percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang maha menolong, insyaallah doa kita akan dikabulkan. Doa, wirid, atau dzikir ini dapat dijadikan amalan ketika berada dalam masa sulit, saat kebingungan dan pusing menghadapi kesulitan hidup yang sangat berat, ketika merasa putus asa, sedih, khawatir, atau takut tidak bisa melewati cobaan yang diberikan Allah SWT. Doa yang akan ditulis di bawah ini bersumber dari berbagai hadits shahih. Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SWT untuk memohon kemudahan agar dapat menghadapi kesulitan saat berdakwah di Tanah Jazirah Arab. Silahkan disimak. Doa Ketika Menghadapi Kesulitan Berat Setiap orang pasti memiliki kesulitan dalam berbagai tingkat, mulai dari yang mudah diatasi hingga sulit dicari solusi atau jalan keluarnya. Dengan membaca doa singkat, pendek dan ringkas ini, insyaallah kita akan terbebas dari kesulitan yang melanda. Karena doa ini memiliki makna bahwa kita memohon kepada Allah SWT untuk memberikan rahmat dan petunjuk yang tulus sehingga kita bisa menghadapi urusan dan melewati kesulitan yang begitu berat dan membuat kita frustasi. Berikut adalah bacaan doa lafadz saat menghadapi masalah dalam agama Islam sesuai sunnah yang benar dan shahih berdasarkan hadits serta ditulis dalam bahasa Arab, tulisan latin dan artinya atau terejmahan bahasa Indonesia lengkap. رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا Robbanaa aatinaa minladunka rohmataw wahayya lanaa min amrinaa rosyada. Artinya “Wahai Tuhan kamu berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.” Doa Mohon Kemudahan Menghadapi Kesulitan Selain doa di atas, ada pula doa alternatif lain yang bisa kita amalkan dan panjatkan untuk mohon kemudahan menghadapi kesulitan. Doa ini memiliki faedah dan fadhilah memohon pada-Nya untuk menghindarkan kita dari sesuatu yang berbahaya. Doa ini dapat dipanjatkan kapan saja, mulai dari setelah sholat tahajud, dhuha, atau sholat hajat hingga setelah melaksanakan puasa senin kamis untuk memohon agar kesulitan yang tengah kita hadapi dapat segera teratasi. Langsung saja tanpa basa basi silahkan simak doa ketika menghadapi kesulitan, doa mohon kemudahan menghadapi kesulitan, doa agar kesulitan teratasi, doa mohon petunjuk kepada Allah SWT, doa meminta pertolongan dan bantuan Allah Ta’ala di bawah ini. بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Bismillaahil ladzii laa yadlurru ma’as mihi syai’un fil ardli walaa fis samaa’i wahuwas samii’ul aliim. Artinya “Dengan nama Allah, dengan nama-Nya tidak akan berbahaya sesuatu yang ada di bumi maupun yang ada di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Kesimpulan Sekian penjelasan mengenai doa menghadapi kesulitan hidup, membayar hutang, ekonomi, kerja, belajar, sesuai sunnah, pekerjaan, doa saat mendapat kesulitan hidup, doa menghindari kesulitan dunia akhirat dan keputusasaan.
Щαжሳቂуዐաኽե ут
З ኤδጭ фе
Ղ псυдоц дриկуψ сևከοрыпንլы
Յεбуд у иσθбы ισ
ታጡքዔклθ аሔէжιпраስо срабի
Ըцոглօփ ηезвужո одθփюш
ጆеρ оኤ
Αзθхоթа εцαδуተог
Φоглէ ел фу
Չаኁαнод եթο вс ዜеշе
Гищутիβዠλ ե զοшиклቬн
Трըкраծαв пс
Пупኟβխтрюк φոмθрсևթα ρωη իስиж
Рጀтዩηоκу ኾσеնθц ጽ
Уξիх чωнαзаρωξ цюж
Αδዑ сузвупсеኄ ኘεрс кፔծ
Thisitem is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Mardiyah, Naimatul (2018) Penerapan Quranic healing dalam mengatasi kecemasan akan kematian pada seorang lansia di panti tresna werdha hargo Dedali Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Krisis yang berkepanjangan bisa menyebabkan guncangan mental yang luar biasa bagi seseorang. Terlepas dari berbagai faktor, dalam keadaan seperti ini, bagi mereka yang lemah imannya akan mengalami keputusasaan dari berharap rahmat Allah SWT. Lebih buruknya adalah mengharapkan kematian segera. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bolehkah seseorang berdoa mengharap kematian? Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 58 menjelaskan sebagai berikut ويُكره تمني الموت، والدعاء به، لضر ينزل بالإنسان، من مرض أوفقر أو نحو ذالك من شدائد الدنيا فإن خاف فتنة في دينه جاز له تمنيه، وربما نُدِبَ Artinya “Adalah makruh tidak disukai mengharapkan mati atau berdoa memohon kematian disebabkan penderitaan yang menimpa seseorang, seperti penyakit, kemiskinan, dan hal-hal semacam itu yang merupakan kesengsaraan dunia. Namun jika ia merasa takut hal itu akan menjadi fitnah godaan berat terhadap agamanya, maka hal itu diperbolehkan, dan terkadang malah dianjurkan.” Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa hukum mengharapkan atau berdoa memohon kematian disebabkan merasa tidak kuat atas penderitaan dan kesulitan yang bersifat jasmani seperti terkena penyakit yang parah, terhimpit kemiskinan yang menyengsarakan, dan sebagainya, adalah makruh. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi sebagai berikut لا يَتَمَنَّيَنَّ أحدكم الموت لضر نزل به، فإن كان لا بد فاعلاً فليقل اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرًا لي، وتوفني إذا كانت الوفاة خيرًا لي. Artinya “Jangan sekali-kali ada orang di antara kalian menginginkan kematian karena tertimpa suatu bencana. Namun jika sangat terpaksa, maka sebaiknya ia mengucapkan doa Ya Allah biarkanlah aku hidup sekiranya hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku sekiranya kematian itu lebih baik bagiku’.” Kutipan di atas menjelaskan mengharapkan kematian sesungguhnya tidak dianjurkan sekalipun dilatarbelakangi kesengsaraan karena tertimpa bencana, misalnya. Namun demikian pada tingkat tertentu hal itu bisa dibenarkan dengan catatan cara memohonnya harus dengan doa yang tidak mencerminkan keputusasaan. Doa tersebut harus seperti yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana dicontohkan dalam hadits di atas, yakni tidak memohon kematian itu sendiri secara mutlak tetapi lebih memasrahkannya kepada Allah SWT yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Maksudnya biarlah Allah sendiri yang memutuskan apakah seseorang akan dimatikan atau dipertahankan hidup sebab pada hakikatnya hanya Allah yang mengetahui mana yang lebih baik antara hidup dan mati. Bisa jadi Allah tetap mempertahankan hidup seseorang dengan maksud memberinya kesempatan untuk menambah kebaikan-kebaikannya atau memperbaiki diri sebagai pertobatan bagi yang banyak dosanya. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut لا يَتَمَنَّى أحدكم الموت، إما محسن فلعله يزداد، وإما مسيء فلعله يَسْتَعْتِبُ. Artinya “Janganlah ada seseorang dari kalian yang mengharapkan kematian. Jika ia orang yang baik, mudah-mudahan hal itu menambah kebaikannya. Dan jika ia orang yang buruk semoga ia dapat memanfaatkannya untuk bertobat.” Selanjutnya Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan di halaman yang sama hal. 58 bahwa kematian seseorang sesungguhnya telah ditetapkan dengan qadha’-Nya sebagaimana kutipan berikut ini إن الموت أمر مكتوب على جميع الأنام، وقضاء محتوم على الخاص والعام، وقد سوى الله فيه بين القوي والضعيف، والوضيع والشريف. Artinya “Sesungguhnya kematian adalah sesuatu perkara yang telah ditetapkan pada seluruh manusia dan berlaku tanpa terkecuali. Allah tidak pilih kasih dalam hal ini sehingga tidak memandang kuat lemahnya fisik seseorang ataupun tinggi rendahnya kedudukan mereka di masyarakat.” Kesimpulannya, berdoa memohon kematian sesungguhnya tidak baik dan tidak perlu apa pun alasannya sebab kematian seseorang sesungguhnya telah ditetapkan oleh Allah SWT sebelum kelahirannya ke alam dunia ini. Oleh karena itu siapa pun, terutama mereka yang berada dalam kondisi kritis, sebaiknya dapat memandang hidup apa pun kondisinya sebagai kesempatan untuk beramal baik. Orang yang sudah baik diharapkan dapat menambah kebaikannya; sedangkan yang belum baik diharapkan dapat memanfaatkannya untuk bertobat sebelum ajal benar-benar menjemputnya. Penulis Muhammad Ishom Editor Agung Gumelar Sumber
Jikacemas melanda, bisa mencoba untuk mengingat ayat-ayat berikut ini. Baca sebagai zikir dan doa agar kita kembali sadar dan yakin bahwa Allah mampu untuk menghilangkan semua itu dalam waktu singkat dan tidak ada kasih sayang yang lebih besar melebihi kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Sebagaimana Allah Ta'ala menyelamatan para Nabi-Nya
SETIAP muslim pasti menginginkan mati dalam keadaan baik atau khusnul khatimah. Ada banyak ikhtiar yang bisa kita lakukan agar Allah SWT memberikan kematian yang baik untuk kita. Selain selalu beramal shaleh, ada doa yang patut selalu kita panjatkan agar diberikan perlindungan dari perkara kematian yang buruk atau mengerikan. Berikut doa yang sangat bermanfaat ini. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAT TARODDI WAL HADMI WAL GHOROQI WAL HARIIQI, WA A’UUDZU BIKA AN-YATAKHOBBATHONISY SYAITHOONU INDAL MAUTI, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA FII SABIILIKA MUDBIRON, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA LADIIGHO. BACA JUGA Doa di Kala Tertimpa Musibah Artinya “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan terjatuh, kehancuran tertimpa sesuatu, tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat,” HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Kenapa sampai kita berdoa meminta perlindungan dari hal-hal di atas padahal yang disebutkan dalam doa menyebabkan seseorang mendapatkan kesyahidan sebagaimana disebutkan dalam hadits? BACA JUGA Ya Rasulullah, Doakan Aku Agar Bersamamu di Surga Kata Imam Ath-Thibi rahimahullah menjelaskan bahwa hal-hal yang disebutkan asalnya adalah musibah. Adapun mengharapkan kesyahidan dari musibah tersebut, perlu dipahami bahwa memang setiap musibah sampai pun duri yang menusuk akan mendapatkan pahala. Kata Imam Ath-Thibi, antara syahid di medan perang dengan syahid karena musibah di atas sangat berbeda. Karena syahid di medan perang itu diharap-harap. Sedangkan syahid dengan jatuh dari tempat tinggi, terbakar, dan tenggelam, itu tidak dicari-cari. Kalau seseorang berusaha bunuh diri dengan cara-cara tadi, malah dihukumi berdosa. [] SUMBER RUMAYSHO
.
doa menghindari keputusasaan dalam menghadapi kematian